Kereta Api menjadi primadona dalam dunia transportasi di Indonesia. Lebih dari 100 tahun Kereta Api berlalu lalang di sepanjang pulau Jawa tetapi pelayanan terhadap konsumen KA masih belum dapat memuaskan para konsumen tersebut. Dan salah satu yang disayangkan dari transportasi ini ialah sering terjanya kecelakaan. Direktur Jenderal Perkeretaapian Dephub Tundjung Inderawan mencatat, sampai 17 Desember 2009 terdapat 90 kejadian kecelakaan kereta api. Jumlah tersebut turun dibandingkan kejadian kecelakaan 2008 yang berjumlah 117 .

Menyoroti apa yang terjadi pada tahun 2008, ada beberapa jenis kecelakaan yang dialami kereta api. Kecelakaan antar KA terjadi tiga kali pada Tahun 2008, KA dengan kendaraan bermotor sebanyak 19 kali, KA anjok sebanyak 95 kali dan total kercelakaan yang dialami kereta api pada tahun 2008 ini sebanyal 117.

Dari kecelakaan yang terjadi penyebabnya ialah 4% disebabkan faktor alam, 23% disebabkan oleh sarana, 18% disebabkan prasarana, 35% disebabkan SDM operator dan 20% lainya disebabkan faktor external.

Melihat dari data penyebab kecelakaan yang ada, yang memprihatinkan ialah karena sebesar 35% disebabkan oleh kelalaian operator. Apa yang membuat mereka sampai lalai? Bisa saja karena faktor sarana dan prasarana yang kurang mendukung. Apabila penyebab kecelakaan yang disebabkan faktor sarana dan prasarana ditotal maka inilah penyebab kecelakaan yang paling besar yaitu 41%.

Banyaknya komplain dari masyarakat atas pelayanan Transportasi KA ini, seharusnya cepat diatasi oleh pemerintah dan pihak PT.KA. Menyoroti Kereta Api Ekonomi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, begitu beberapa kekurangan dalam pelayanannya. Misalnya, adanya penumpang yang membawa barang bawaan berlebih sehingga mengganggu penumpang lain. Dan bagi beberapa orang awam yang karena terpaksa harus naik kereta api ekonomi pun akan berpikiran “kotor sekali ya kereta ini? kenapa tidak seperti kereta api eksekutif ataupun bisnis?”.

Dari permasalahan yang ada tadi sebenarnya PT.KA sudah memiliki langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kereta ekonomi. PSO (public service obligation) adalah salah satu sumber dana yang menjadi sumber kehidupan kereta api kelas ekonomi. PSO digunakan untuk perawatan KA ekonomi dan subsidi bagi para konsumennya. Pada 2010 PT.KA mengajukan permohonan dana PSO sebesar Rp. 697 Miliar, namun pemerintah berencana menurunkan dana PSO yang diminta tersebut. Jadi, mau tidak mau PT.KA terpaksa mengambil langkah menaikan harga tiket kelas ekonomi untuk menutup kekurangan dana PSO tersebut.

Dampaknya ialah naiknya tiket kelas ekonomi sebesar 50% secara bertahap selama 2 tahun, dimana setiap tahunnya tiket kelas ekonomi akan naik sebesar 25% yang akan mulai diberlakukan pada 1 Juli 2010. Menurut Tundjung, usulan penambahan PSO itu disebabkan kebutuhan operasional yang meningkat. Terutama dengan adanya penambahan kereta kelas ekonomi. “Suratnya baru dibuat. Akan segera kita kirimkan ke Menkeu secepatnya.” Selain itu pihak PT.KA juga berencana mengganti mesin (overhoul) sekitar 100 lokomotif yang diperkirakan membutuhkan dana sebanyak Rp. 800 Miliar.

Dengan naiknya tiket KA kelas ekonomi tersebut jelasnya masyarakat akan menginginkan pelayanan yang lebih baik. Masyarakat sudah mau membayar lebih dan tentunya mereka juga ingin pelayanan yang lebih baik juga. Jika dilihat dari segi biaya tentu Kereta Api jauh lebih murah dibandingkan Pesawat Terbang, dan Kereta api juga paling hemat bahan bakar jika dibandingkan Pesawat Terbang. Apabila di hubungkan dengan isu pemanasan global, Kereta Api justru menjadi kendaraan yang bisa mengurangi polusi 85% jika dibandingkan pesawat terbang dan kereta api juga 10 kali lebih hemat bahan bakar dari pada pesawat terbang.

18/02/2010 seorang penumpang KA. Sritanjung yang saya temui, ibu Tuti yang berprofesi sebagai guru SMA di surabaya. Ia memilih naik KA karena menurutnya lebih santai dan juga untuk menghindari macetnya kota Surabaya. Dengan Rp. 5000 (gubeng-sepanjang) saja dia sudah bisa sampai di rumahnya tanpa macet.

Dengan naiknya minat masyarakat terhadap transportasi ini tentunya PT.KA harus lekas berbenah diri. Untuk jalur Sidoarjo-Surabaya telah ada Komuter, Surabaya-Mojokerto ada KA. Arek Surokerto, di daerah Yogyakarta dan sekitarnya ada KA. Prameks (Prambanan Eksperss), itulah beberapa KA jarak pendek yang sangat diminati masyarakat. Semoga kedepan akan lebih banyak lagi Kereta api – kereta api baik jarak pendek maupun jarak jauh dengan pelayanan yang lebih baik pula. Karena mungkin hanya di Kereta Api-lah kita dapat menemukan tingginya tingkat komunikasi antara penumpang satu dengan penumpang yang lain, baik penumpang yang sudah dikenalnya ataupun baru dikenal.

BRAVO dan Maju terus dunia Kereta Api Indonesia !!! Aku SMS (Seneng Melu Sepur) ..
25/02/2010
*sumber data : http://www.dephub.go.id/

Location : Jembatan
KA : Gaya Baru SBY-JKT
Camera : Canon EOS 350D
Editing : no editing 

caption : menyebrangi sungai